Dalam rencana peringatan 1/2 era kebangkitan nasional, di Yogyakarta pada tahun 1958 sudah dibuat satu panitia yang dinamakan “Panitia 1/2 Era Kebangkitan Nasional Daerah Spesial Yogyakarta”. Panitia itu diketuai oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX serta beranggotakan kepala-kepala jawatan, wakil-wakil dari kelompok militer serta polisi, pemimpin-pemimpin partai serta organisasi dari semua saluran serta kepercayaan yang terhimpun dalam Panitia Persatuan Nasional (PPN), golongan cerdas cendekiawan serta karya.
http://keanu.hol.es/wisata/desa-kasongan/
Pada tanggal 20 Mei 1958, di halaman Gedung Agung, Yogyakarta diselenggarakan upacara peringatan 1/2 era kebangkitan nasional. Diluar itu pun dikerjakan serangkaian pekerjaan diantaranya kerja bakti, pergerakan meningkatkan hasil bumi, menghimpun bingkisan untuk di kirim pada kesatuan-kesatuan yang tengah berusaha menumpas pemberontakan, dan membuat ziarah ke makam beberapa pahlawan nasional.
https://sigithermawan.esy.es/wisata/bunker-kaliadem/
Meskipun begitu, panitia terasa ada suatu yang kurang. Oleh oleh karena itu muncul ide Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai ketua Panitia 1/2 Era Kebangkitan Nasional Daerah Spesial Yogyakarta untuk membuat satu peninggalan pada generasi yang akan datang. Ndalem Brontokusuman terdapat di belakang Museum Perjuangan Yogyakarta.
http://intuit.hol.es/wisata/kebun-tebu-gendu/
Selesai upacara tanggal 20 Mei 1958, diselenggarakan rapat panitia. Rapat sukses membuat Panitia Monumen 1/2 Era Kebangkitan Nasional yang anggotanya terbagi dalam anggota Dewan Pimpinan Panitia Peringatan 1/2 Era Kebangkitan Nasional Yogyakarta. Menjadi tempat berdirinya monumen Sri Sultan Hamengkubuwana IX memberi beberapa halaman nDalem Brontokusuman.