Adalah wajar bila mengoleksi perhiasan-perhiasan tradisional antik atau kuno saat ini telah jadi bagian gaya hidup berprestise buat kelompok-kelompok sosialita metropolitan. Ditambah kembali saat ini perhiasan antik tradisional semakin langka, penting perhiasan-perhiasan menjadi lambang atau mewakili rutinitas etnik spesifik. Semakin langka dan unik perhiasan, semakin dicari orang.
Artikel Terkait : http://keanu.hol.es/wisata/muko-loto-khas-sumba/
Diantaranya perhiasan kuno dan termasuk juga perhiasan langka yang mempunyai bentuk unik adalah Mamuli. Perhiasan keunikan dari Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ini bentuk dasarnya serupa symbol omega, rahim atau kelamin wanita, Kenapa desainnya demikian, ya? Konon, itu jadi simbol untuk menghormati tempat wanita. Mamuli disadari jadi benda yang dilihat begitu penting dalam rutinitas Sumba.
Artikel Terkait : https://sigithermawan.esy.es/wisata/kain-tenun-sumba/
Mamuli yang terbuat dari emas pada dahulu kala digunakan seperti anting-anting. Bahkan, masyarakat Sumba memiliki rutinitas memanjangkan telinga dengan memakai Mamuli mempunyai ukuran cukup besar yang ditarik ke bawah. Langkah pemakaiannya pun memiliki makna sendiri. Buat beberapa wanita Sumba, yang menggunakan Mamuli jadi anting di samping kanan, berarti tidaklah atau mungkin tidak menikah.
Artikel Terkait : http://alifbatasa.hol.es/wisata/makanan-muko-loto-khas-sumba/
Faktanya, mamuli bukan hanya digunakan oleh wanita, loh. Kelompok pria juga seringkali menggunakannya jadi bentuk penghormatan waktu menari atau pergelaran upacara-upacara rutinitas, sebutlah seperti upacara rutinitas Pasola yakni upacara minta pada leluhur agar hasil panen berlimpah ruah.