Raungan bising knalpot serta mesin beberapa puluh sepeda motor memecah kesunyian pagi buta di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Subuh itu, rombongan ojek motor yang membawa seputar 30 pengunjung berpacu ke arah Bukit 29 atau puncak B29, untuk menguber matahari keluar. Medan yang ditempuh cukuplah melawan, yakni melalui jalanan aspal, paving block, serta tanah dengan kemiringan 10 sampai 40 derajat dan beberapa tikungan tajam ciri khas lokasi pegunungan. Di kanan kiri jalanan desa yang lebarnya beragam pada satu sampai tiga mtr. itu ialah ladang sayuran punya masyarakat suku Tengger.
http://intuit.hol.es/wisata/pantai-segara-anakan-pulau-sempu/
Akan tetapi, berlainan dengan ladang biasanya, tempat yang sebagian besar ditanami kubis, bawang daun, serta kentang itu ada di kemiringan seputar 70 derajat. “Kami beberapa petani suku Tengger umumnya menanam dari atas ke bawah,” papar Mardi, salah seseorang pengojek yang mengantarkan rombongan ke puncak B29.Tidak cuma itu, barisan bukit serta lembah menghijau dibarengi kabut dengan hawa dingin yang “menggigit” jemari juga memberi warna perjalanan penuh sensasi seputar 15 menit itu. Demikian sampai di gerbang Bukit 29, satu per satu motor berhenti serta diparkir disana. Beberapa pengunjung lalu mendaki seputar 100 mtr. ke puncak bukit yang telah tampak di muka mata.
http://prediksibola.hol.es/wisata/pantai-goa-cina-malang/
Salah satunya arah beberapa wisatawan ke tujuan wisata baru di lokasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) itu memang melihat sunrise atau matahari keluar. Peristiwa terunggul ialah menanti diatas bukit semenjak jam 04.00 WIB. Bahkan juga, tidak dikit pengunjung yang berkemah atau mengadakan tenda diatas bukit yang dulu dimaksud Songolikur (panggilan angka 29 dalam bahasa Jawa).
http://masterseo.esy.es/wisata/coban-kethak-malang/
Sesampai di puncak bukit berketinggian 2.900 mtr. diatas permukaan laut (mdpl), mata beberapa pengunjung dimanjakan panorama indah menarik pegunungan Tengger. Sayangnya, waktu itu, matahari baru bergerak dari ufuk timur serta tidak lama berlalu tertutupi kabut tipis. Pesona sunrise di Bukit 29 atau puncak B29 cuma di nikmati rombongan kecil pelancong yang lebih dulu datang atau berkemah semenjak malam hari. Sedang rombongan besar yang hadir lalu tidak berpeluang menyaksikannya.